Sabtu, 08 Agustus 2009

PACARA

Pahamilah toex semua.....
Assallamuallaikum wr wb....
Istilah pacaran tidak bisa lepas dari remaja, karena salah satu ciri remaja yang menonjol adalah rasa senang kepada lawan jenis disertai keinginan untuk memiliki. Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai "naksir" lawan jenisnya. Lalu ia berupaya melakukan pendekatan untuk mendapatkan kesempatan mengungkapkan isi hatinya. Setelah pendekatannya berhasil dan gayung bersambut, lalu keduanya mulai berpacaran.

Pacaran dapat diartikan bermacam-macam, tetapi intinya adalah jalinan cinta antara seorang remaja dengan lawan jenisnya. Praktik pacaran juga bermacam-macam, ada yang sekedar berkirim surat, telepon, menjemput, mengantar atau menemani pergi ke suatu tempat, apel, sampai ada yang layaknya pasangan suami istri.

Di kalangan remaja sekarang ini, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan. Biasanya seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar dianggap kurang gaul. Karena itu, mencari pacar di kalangan remaja tidak saja menjadi kebutuhan biologis tetapi juga menjadi kebutuhan sosiologis. Maka tidak heran, kalau sekarang mayoritas remaja sudah memiliki teman spesial yang disebut "pacar".

Lalu bagaimana pacaran dalam pandangan Islam??? Istilah pacaran sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan pranikah, Islam
mengenalkan istilah "khitbah (meminang". Ketika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri.

Ada perbedaan yang mencolok antara pacaran dengan khitbah. Pacaran tidak berkaitan dengan perencanaan pernikahan, sedangkan khitbah merupakan tahapan untuk menuju pernikahan. Persamaan keduanya merupakan hubungan percintaan antara dua insan berlainan jenis yang
tidak dalam ikatan perkawinan. Dari sisi persamaannya, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan antara pacaran dan khitbah. Keduanya akan terkait dengan bagaimana orang mempraktikkannya. Jika selama masa khitbah, pergaulan antara laki-laki dan perempuan melanggar batas-batas yang telah ditentukan Islam, maka itu pun haram. Demikian juga pacaran, jika orang dalam berpacarannya melakukan hal-hal yang dilarang oleh Islam, maka hal itu haram.

Jika seseorang menyatakan cinta pada lawan jenisnya yang tidak dimaksudkan untuk menikahinya saat itu atau dalam waktu dekat, apakah hukumnya haram? Tentu tidak, karena rasa cinta adalah fitrah yang diberikan allah, sebagaimana dalam firman-Nya berikut: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rum: 21)

Allah telah menjadikan rasa cinta dalam diri manusia baik pada laki-laki maupun perempuan. Dengan adanya rasa cinta, manusia bisa hidup berpasang-pasangan. Adanya pernikahan tentu harus didahului rasa cinta. Seandainya tidak ada cinta, pasti tidak ada orang yang mau membangun rumah tangga. Seperti halnya hewan, mereka memiliki instink seksualitas tetapi tidak memiliki rasa cinta, sehingga setiap kali bisa berganti pasangan. Hewan tidak membangun rumah tangga. Menyatakan cinta sebagai kejujuran hati tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karena tidak ada satu pun ayat atau hadis yang secara eksplisit atau implisit melarangnya. Islam hanya memberikan batasan-batasan antara yang boleh dan yang tidak boleh dalam hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri.

Di antara batasan-batasan tersebut ialah:

  1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zina
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32) Maksud ayat ini, janganlah kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk
bergandengan tangan, berciuman, dan lain sebagainya.

2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya

Rasulullah SAW bersabda, "Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). "

3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahramnya untuk berdua-duan. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak mahramnya, karena ketiganya adalah setan." (HR. Ahmad)

4. Harus menjaga mata atau pandangan.

Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka.....Dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka..." (QS. An-Nur: 30-31)
Yang dimaksudkan menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak melepaskan pandangan begitu saja apalagi memandangi lawan jenis penuh dengan gelora nafsu.

5. Menutup aurat

Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai "make up" dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apa lagi masuk surga).

Selagi batasan di atas tidak dilanggar, maka pacaran hukumnya boleh. Tetapi persoalannya mungkinkah pacaran tanpa berpandang-pandangan, berpegangan, bercanda ria, berciuman, dan lain sebagainya. Kalau mungkin silakan berpacaran, tetapi kalau tidak mungkin maka jangan sekali-kali berpacaran karena azab yang pedih siap menanti Anda.
Wassallamu`allaikumsallam wr wb...

Selasa, 05 Agustus 2008

Bila Hubungan Jalan di Tempat


Cinta memang melenakan. Tak peduli cinta itu terlarang atau bukan, atau cinta yang berbatas tembok tebal, bagi yang menjalaninya cinta tetaplah sebuah keindahan. Tak pernah ada yang bisa menduga kapan datangnya cinta.

Namun, Anda menyadari bahwa tak akan selamanya Anda berdua seiring sejalan. Ada batas yang jadi pemisah. Bisa perbedaan keyakinan, status, intervensi orangtua yang kelewat besar dalam hal perjodohan, atau mungkin komitmen di awal yang menegaskan kalian tidak ingin menikah.

Jika menjalani hubungan yang jalan di tempat seperti ini, Anda mungkin akan berada pada posisi yang serba salah. Mau lari menjauh dari dirinya, Anda tak kuasa. Sebaliknya, dilanjutkan pun Anda takut menanggung risiko yang bakal terjadi nantinya. Apa yang sebaiknya dilakukan?

"LET IT FLOW"
Hampir semua orang menyenangi sesuatu yang bisa memacu adrenalin. Mungkin Anda hanya satu dari sekian banyak perempuan yang selalu berminat pada pria-pria yang tidak bisa dimiliki. Bagi Anda, berpacaran dengan pria standar tak mengasyikkan. Semakin berat tantangannya, makin bersemangat Anda menjalaninya.

Pertanyaan pertama yang harus Anda jawab dengan jujur adalah bagaimana perasaan Anda bila berada di sampingnya? Jika jawabannya nyaman, merasa banyak manfaat yang bisa dipetik dari hubungan ini, mengapa Anda memusingkan apa yang bakal terjadi? Nikmati saja apa yang membuat Anda bahagia saat ini. Jika kebahagiaan Anda ada pada dirinya, jangan pungkiri itu.

Let it flow. Toh, Anda tak tahu apa yang akan terjadi. Mungkin perasaan Anda akan berubah, entah dalam perjalanan Anda bertemu orang lain, atau muncul masalah yang membuat Anda akhirnya harus menyerah. Sebaiknya, jangan lewatkan setiap kebahagiaan di depan mata. Jangan pula melepaskan pengalaman hidup yang akan memperkaya jiwa dan mendewasakan Anda. Anda memang akan patah hati, perasaan luluh lantak, tapi Anda mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga.

SIAPKAN HATI
Ketika menyatakan bersedia menjadi kekasihnya, Anda sebenarnya sudah bisa berhitung risikonya. Yang juga penting, Anda tak lupa menyiapkan mental. Tanamkan terus di hati bahwa suatu hari ia bisa jadi akan meninggalkan Anda. Ada saatnya kalian berpisah atau dipisahkan.

Anda tak perlu takut menghadapi saat-saat di mana Anda berdua harus berpisah. Sakit hati pasti ada. Tapi yakinlah, masa-masa pancaroba itu tak akan lama. Sebulan, dua bulan, bahkan seminggu juga bisa Anda lewati. Pernah dengar kan, pepatah time will heal? Setiap orang yang pernah patah hati pasti mengalaminya.

Kalau hari itu tiba, Anda akan butuh banyak dukungan dari orang sekitar, teman, dan sahabat. Jadi, jaga hubungan baik dengan mereka. Bergaul sebanyak-banyaknya. Jangan mempersempit dunia Anda dengan menyerahkan sepenuhnya kehidupan Anda pada si dia.

Anda juga perlu punya aktivitas yang menyenangkan. Belajar tari, ikut perkumpulan hobi, kegiatan amal, dan sebagainya. Kalau Anda punya seabrek kegiatan, Anda tak sempat lagi meratapi nasib ditinggal kekasih. Anda pun mungkin tak akan mau berlama-lama larut dalam kesedihan akibat patah hati. Pasang target Anda hanya boleh meratap maksimal satu minggu. Setelah itu, life must go on.

ALOKASI HATI
Anda mungkin tipe perempuan yang setia. Pantang menduakan kekasih. Kalau yang sudah jelas-jelas di depan Anda hubungan tidak akan ke mana-mana, sepertinya hal itu perlu dipertimbangkan lagi.

Bukannya mau menyarankan untuk tidak setia, tapi sebaiknya jaga hati Anda biar tidak terlalu sakit hati, dengan tidak menyerahkan cinta Anda 99 persen padanya. Anda mungkin perlu mengalokasikan hati Anda untuk lelaki lain juga. Kalau lelaki yang Anda temui kemarin cukup layak dijadikan pilihan kedua, tak ada salahnya kok diprospek. Minimal ada orang yang akan menghibur Anda jika terjadi apa-apa pada hubungan Anda dan pasangan.

Selain itu, orang kedua ini juga bisa dijadikan pembanding. Selama ini Anda mungkin seperti mengenakan kacamata kuda. Bagi Anda, hanya dia pria terbaik. Tapi begitu ada pilihan lain, Anda akan menyadari bahwa ada orang lain yang sebenarnya lebih baik dari dirinya. Jadi, ditinggalkan olehnya pun Anda tidak merasa rugi. Untuk hubungan yang tidak jelas seperti ini sebaiknya jangan pernah menutup hati Anda untuk orang lain. (Kompas, Rabu,6/8/2008)

Jumat, 18 April 2008

Teknik Avokasi

1
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
█ Panduan advocacy
1. apa yang dimaksud dengan advocacy
2. tujuan advocacy
3. mengapa perlu advocacy
4. hal-hal yang dapat diharapkan melalui advocacy.
5. siapa target advocacy
6. bagaimana melakukan advocacy
7. langkah-langkah advocacy.
8. pengetahuan, ketrampilan, etika dalam melakukan advocacy
9. contoh hasil advocacy
10. apa yang dimaksud dengan advocacy
Apa yang Dimaksud dengan Advocacy
Advocacy adalah proses komunikasi yang berbeda dengan penyuluhan aatau edukasi
(Komunikasi Informasi dan Edukasi atau KIE). Advokasi lebih dari KIE.
► Advocacy mencari dukungan, komitmen, pengakuan mengenai sebuah
masalah tertentu dari para pengambil keputusan maupun masyarakat luas.
► Advocacy mencari pemecahan masalah. Pelaksanaan advocacy di bidang
kesehatan reproduksi perlu didasarkan atas data menyangkut masalah tersebut.
Untuk itu diperlukan analisis situasi dan kajian “baseline” mengenai
permasalahan konkrit untuk mendukung advocacy. Misalnya hasil survey
mengenai perilaku seksual remaja, jumlah remaja yang tertular HIV/AIDS, dst.
► Advocacy harus diarahkan pada pihak-pihak berwenang agar menyediakan
kepemimpinan, dukungan politik dan komitmen yang sejalan dengan upaya
menyelesaikan persoalan.
Tujuan Advocacy
1. meningkatkan kesadaran mengenai besar dan seriusnya permasalahan
2. mengurangi dan menghilangkan praktek-praktek diskrimitatif dan hambatanhambatan
kebijakan yang menghalangi upaya-upaya pencegahan dan
pengobatan (kesehatan reproduksi remaja)
3. kampanye untuk aksi yang efektif dan berkelanjutan
Mengapa Perlu Advocacy
Latar belakang masalah
Di negara berkembang hampir 60 persen dari infeksi baru HIV terjadi di kalangan
remaja berusia 15 - 24 tahun. Pada tahun 2000 tercatat 1.4 juta anak di bawah
2
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
usia 15 tahun sudah hidup dengan HIV (baik karena tertular melalui ibu maupun
aktivitas seksual).
Karena faktor-faktor biologis dan sosial, remaja perempuan lebih rentan
dibandingkan remaja laki-laki. Di daerah-daerah tertentu masih ada mitos-mitos
yang keliru tentang hubungan seks, misal: melakukan hubungan seks dengan
perawan bisa menyembuhkan laki-laki yang sudah tertular HIV. Semakin banyak
perempuan yang tertular maka semakin banyak pula bayi yang lahir dengan infeksi
HIV. Berbagai kekerasan seksual mulai dari pemerkosaan, perdagangan anak untuk
pelacuran, kawin-paksa mempertinggi kerentanan remaja teradap berbagai risiko
kesehatan reproduksi seperti keamilan tak diharapkan, aborsi, infeksi menular
seksual, HIV.
Banyak anak dan remaja tertular HIV karena mereka tidak memperoleh informasi,
edukasi dan pelayanan kesehatan serta pengetahuan mengenai pencegahan IMS dan
HIV. Ini terjadi karena remaja dianggap belum/tidak cukup dewasa menerima
informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi. Remaja juga sering mengalami
kesulitan memperoleh pelayanan kesehatan. Contoh hambatan yang ada adalah
waktu pelayanan yang tidak cocok dengan kegiatan remaja, isu hukum dan undangundang
yang membatasi mereka, biaya yang tak terjangkau, sikap para pelayan
kesehatan yang tidak ramah, dsb.
Ini adalah pelangaran hak asasi anak dan remaja. Mereka berhak atas pendidikan,
pelayanan tanpa diskriminasi, kesempatan untuk menyatakan pikiran, perasaan dan
keinginannya untuk menerima informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi.
Advocacy dapat mejadi alat yang sangat efektif untuk mengatasi hambatanhambatan
yang dihadapi remaja untuk memperoleh informasi dan pelayanan.
Advocacy sangat diperlukan untuk menghentikan berbagai eksploitasi dan
kekerasan seksual yang berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi anak dan
remaja.
Hal-hal yang Dapat Diharapkan Melalui Advocacy
1. Mengusahakan pendidikan KRR sampai ke remaja. Advocacy dapat
mengubah kebijakan menyangkut akses penyampaian informasi seksual dan
kesehatan reproduksi melalui sekolah-sekolah dan tempati-tempat berkumpulnya
remaja. Informasi juga perlu dilengkapi dengan pelayanan kesehatan reproduksi
yang memadai.
2. Mengusahakan berbagai pihak terlibat. Kampanye publik yang
menjelaskan berbagai risiko yang dapat dialami anak dan remaja serta upayaupaya
pencegahannya perlu ditujukan pada berbagai lapisan masyarakat mulai
dari para remaja sendiri, keluarga, para pendidik, dll. Advocacy mengenai
HIV/AIDS dengan sasaran remaja akan lebih berhasil bila dirancang dan
dilaksanakan bersama-sama para remaja sendiri
3
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
3. Remaja menunda atau melakukan dengan hati-hati aktivitas
seksual. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pendidikan seks dan
kesehatan reproduksi tidak lebih mendorong aktivitas seksual. Informasi yang
memadai, justru membuat remaja merasa nyaman terhadap dirinya sendiri,
kurang merasa cemas teradap hal-hal yang tidak dia ketahui, dan dapat
mengontrol keputusan-keputusan yang dibuatnya. Pendidikan seks membantu
remaja menunda aktivitas seksualnya atau, bila ia sudah aktif secara seksual,
dapat melindungi diri dan pasangannya dari berbagai risiko kesehatan
reproduksi.
Siapa Target Advocacy
Target advocacy adalah remaja, orangtua, dan pihak-pihak pengambil keputusan.
Remaja. Pengertian remaja dalam program kesehatan reproduksi di Indonesia
(terutama yang dikembangkan oleh pemerintah mengikuti pengertian WHO) yaitu
mereka yang berusia 10-19 tahun (BKKBN, 2002)1. Penting untuk memberikan
informasi tentang kesehatan reproduksi pada individu usia 10-14 tahun. Semakin
awal pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi diyakini akan semakin
berdampak positif kepada kehidupan reproduksi mereka dikemudian hari.
Pemberian informasi tentang menstruasi dan mimpi basah serta perubahan fisik dan
emosional selama masa pubertas dapat lebih baik mempersiapkan mereka. Di
samping itu, kebutuhan untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi kepada
anak usia 10-14 tahun dirasakan semakin mendesak jika dikaitkan dengan semakin
mudahnya anak-anak usia tersebut mendapatkan informasi yang menyesatkan
tentang perilaku kesehatan reproduksi (misal: situs, majalah, film porno).
Orangtua, Pendidik dan pihak pengambil keputusan. Kepemimpinan di
tingkat paling tinggi adalah kunci untuk menanggapi masalah kesehatan reproduksi
ini. Di beberapa negara, pemerintah berani mengintervensi kesehatan reproduksi
remaja sebagai masalah kesehatan masyarakat. Di Uganda misalnya, presiden
menyebarkan informasi mengenai cara menghindari HIV/AIDS melalui berbagai
pihak: media massa, pemimpin-pemimpin politik dan agama, sekolah, dll. Tiap
keputusan punya efek terhadap perkembangan dan kehidupan sosial remaja. Paling
tidak tiga area terkait erat dengan hal ini:
• kesehatan
• pendidikan
• kesiapan untuk bekerja bagi remaja.
1 BKKBN, 2002: Buku Pedoman Kebijakan Teknis Program Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.
4
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
Bagaimana Melakukan Advocacy
Baik isi dan metode penyampaian perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan
intelektual dan kepribadian remaja2. Di beberapa negara, pemberian informasi
tentang kesehatan reproduksi remaja kepada anak usia 10-14 tahun diintegrasikan
ke dalam kurikulum sekolah, misalnya melalui materi pelajaran yang terkait dengan
kesehatan atau materi pelajaran yang berkaitan dengan life skill education.
1. Menulis Pernyataan Misi
Untuk memulai kegiatan advokasi,menentukan pernyataan misi perlu dilakukan.
Pernyataan misi advokasi menerangkan Tujuan Utama atau sasaran dari aktivitas
advokasi dan menjawab pertanyaan ‘Apa Maksud dari Seluruh Kegiatan ini?’
Pernyataan misi menjadi panduan seluruh kegiatan, mulai dari identifikasi staf,
relawan, dan public serta apa yang akan dicapai. Pernyataan misi biasanya akan
ditampilkan pada setiap publikasi berkaitan dengan aktivitas advokasi ini.
Membuat Pernyataan misi harus lakukan dengan sabar dan hati-hati pada pemilihan
tiap kata. Deskripsikan tiap usaha seakurat mungkin.
Saat menulis Pernyataan Misi libatkan setiap anggota tim agar diperoleh ide dan
bahasa bersama serta menumbuhkan rasa komitmen bersama terhadap aktivitas
advokasi yang akan dilakukan. Beberapa hal yang perlu anda ketahui sebelum
menentukan Pernyataan Misi:
• Pernyataan Misi harus benar-benar menjelaskan posisi dan aktivitas anda
• Pernyataan misi jangan lebih dari tiga atau empat kalimat, jadi harus
sedeskiptif dan sejelas mungkin
• Pastikan kata yang digunakan hanya dapat diartikan/diinterpretasikan hanya
seperti yang diinginkan. Coba minta pendapat orang lain untuk menilai sudut
pandang intepretasi mereka
Contoh Pernyataan Misi
• “to protect the health and welfare of women and children by ensuring the
provision of comprehensive sexual and reproductive health services.”
• “to enable all individuals and couples to understand responsible sexual and
reproductive choices and to have access to the methods to achieve their
choices.”
• “to meet the needs of clients by the achievement of universal quality sexual
and reproductive health services.”
2 Kirby, D, 2001 maupun Blum, R. 2003 memberikan pandangan bahwa anak-anak usia 10-14 tahun adalah concrete
learner dan mereka masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga dan masyarakat. Oleh karena
itu dalam mengembangkan program KRR untuk kelompok ini hendaknya (1) fokus & jangan terlalu banyak informasi
yang diberikan, (2) isu yang diberikan memang sedang mereka hadapi, jika tidak maka informasi yang diperoleh tidak
akan terinternalisasi dalam pikiran mereka dan tidak berdampak pada perubahan sikap dan perilaku, (3) hindari
memberikan isu-isu yang kontroversi karena akan membingungkan mereka ketika informasi yang mereka peroleh dari
program bertentangan dengan nilai yang ada dalam keluarga dan masyarakat sekitar mereka.
5
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
2. Menentukan Tujuan, Sasaran dan Aktivitas
Selain pernyataan misi, anda juga memerlukan tujuan jangka pendek yang
merupakan tahapan dalam mencapai Pernyataan Misi anda. Tujuan-tujuan inilah
yang diharapkan untuk terpenuhi ke depannya. Kemungkinan keberhasilan usaha
anda lebih besar bila tujuan-tujuan ini telah ditentukan di awal aktivitas.
Selain itu anda juga harus menentukan sasaran anda. Sasaran merupakan aktivitasaktivitas
spesifik yang anda lakukan untuk mencapai tujuan.
Tujuan
Mulai mendaftar tujuan-tujuan advokasi anda secara spesifik dan tepat. Ini akan
membantu memperlihatkan dimana keberhasilan anda, ketidakberhasilan anda dan
kemana anda perlu melanjutkan.
Pertanyaan yang dapat membantu menentukan tujuan:
• apa tujuan utama advokasi, seperti dijelaskan pada pernyataan misi
• apa tujuan spesifik (jangka pendek) yang diharapkan dicapai menuju ke
tujuan utama
• apa sasaran jangka pendek dan jangka panjang yang diperlukan untuk
mencapai yang disebut sebelumnya sebagai Tujuan Utama
• bagaimana hal-hal ini dinyatakan agar dapat dimengerti
• bagaimana mengukur kesuksesan atau kemenangan advokasi?
Saat menentukan Tujuan, pastikan kesemuanya realistis, artinya:
• harus jelas siapa saja yang akan membantu kita mencapai sasaran, termasuk
konstituen dan sekutu dalam advokasi serta pastikan mereka dapat dan akan
membantu
• dengan sumber daya yang dimiliki, apakah sasaran yang dibuat dapat dicapai
• kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran terpenuhi
• siapa saja lawan kita dan sumber daya yang mereka miliki harus mampu
dihadapi
• semua masalah yang mungkin ada dan berkembang ke depannya harus bias
diatasi
Contoh Tujuan:
With the ultimate goal of ensuring the provision of comprehensive sexual and
reproductive health services. As steps towards that aim, it might choose other goals
such as:
• establishing a network of model clinics to demonstrate the demand for
services and the health benefits of those services
• educating the public and opinion-leaders about the health benefits of those
services
6
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
• persuading the government of the importance of supporting and extending
the services in additional areas and to other population groups.
Sasaran
Sasaran adalah deskripsi aktivitas quantitative yang akan anda penuhi untuk
mencapai tujuan. Sasaran harus se-spesifik dan se-terukur mungkin, sehingga anda
dapat melihat kapan anda telah berhasil. Ketidakterukuran atau ketidakspesifikan
sasaran yang dibuat dapat menyebabkan kebingungan dan kurang terarahnya
kegiatan advokasi anda.
Anda juga harus membuat jangka waktu tertentu bagi anda dan tim untuk
pencapaian tiap sasaran. Tidak berarti bila anda tidak sesuai deadline anda gagal,
akan tetapi hal ini berguna untuk lebih memudahkan memonitor perkembangan dan
membuat penyesuaian yang dibutuhkan.
Contoh Sasaran:
• establishing 10 model clinics in selected areas of the country
• training of specified numbers of medical and non-medical personnel for those
clinics
• development, testing and production of core information materials for clients
and potential clients (leaflets, posters etc)
• comparing client and non-client health profiles through the establishment and
use of a sound database, if resources allow
• gaining the support and endorsement of specified groups of opinion-leaders
(e.g. community leaders, the media, the medical establishment)
• formation of a parliamentary group of supportive politicians.
Aktivitas
Untuk tiap sasaran, anda harus menentukan aktivitas tertentu. Aktivitas secara lebih
lanjut menjelaskan sasaran secara lebih quantitative. Mereka merupakan barometer
untuk menentukan keberhasilan kegiatan advokasi. Tiap aktivitas harus juga diberi
jangka waktu tertentu sehingga anda dapat melihat perkembangan aktivitas.
Contoh Aktivitas
To achieve comprehensive reproductive health services established in its country,
had as one of its objectives the establishment of 10 model clinics. Some of the
activities to meet that objective would be:
• to raise the necessary funds for each clinic
• to develop specific fundraising materials for potential donors: individuals,
businesses, charities, international organisations etc. within three months
• to identify appropriate experimental areas to site the clinics, based upon
listed criteria, within four months
• to train precise numbers of staff and volunteers for each clinic – timing
decided clinic by clinic
7
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
• to produce specified numbers and types of publicity and information materials
– posters, leaflets and fact sheets – for potential clients two months before
the first clinic opens.
3. Membangun Konstituensi untuk Dukungan
Keberhasilan kegiatan advokasi anda dipengaruhi oleh kemampuan untuk merrekrut
orang yang:
• berpikir seperti anda berpikir, dan
• mendukung dan meng-advokasi untuk sebab yang sama dengan anda
Sangat jelas, semakin banyak orang di pihak anda semakin baik. Keberhasilan
advokasi tidak pernah hasil dari hanya sedikit orang. Biasanya merupakan hasil
gabungan usaha yang menyatukan sumber daya, waktu, energi dan bakat dari
banyak orang dan organisasi yang berbeda.
Orang-orang dan organisasi-organisasi ini bergabung bersama mereka yang memiliki
kesepakatan dengan tujuannya dan oleh karenanya membangun konstituensi untuk
dukungan. Dengan memperlihatkan bahwa advokasi anda memiliki dukungan yang
luas, konstituensi memberikan momentum untuk pertumbuhan dan membantu
menghadapi lawan main anda.
Konstituensi yang dimiliki
Konstituensi yang dimiliki dimulai dengan anda dan orang-orang yang bekerja
dengan anda dalam advokasi ini. Keberhasilan advokasi dimulasi dengan saling
pengertian bahwa tiap orang yang terlibat komit pada kegiatan advokasi ini serta
tujuannya, tiap orang yang terlibat harus setuju pada apa yang ingin anda capai.
Untuk menentukan siap yang perlu anda rekrut sebagai supporter untuk mencapai
tujuan:
• siapa saja yang sudah ada di pihak anda? Siapa saja supporter anda
sekarang? Perjelas hubungan dengan mereka sebelum mencoba menarik
tambahan ‘kawan’. Pastikan mereka mengetahui anda menghargai mereka
serta dukungan mereka.
• Apakah mereka partner yang logis untuk anda pada isu tertentu (misalnya
kelompok wanita, kelompok remaja)?
• Apakah ada grup atau individu lain yang dukungannya dapat anda peroleh
pada isu spesifik ini, walau mereka tidak mendukung anda pada isu lain?
• Apakah ada grup yang spesialisasinya pada bidang lain tetapi mungkin
mendukung anda pada isu tertentu seperti organisasi HAM, serikat kerja, dll?
Pikirkan bagaimana meraih tiap supporter potensial atau konstituensi ini. Misalnya
anda perlu menggunakan pendekatan berbeda untuk meraih pembuat kebijakan
dibanding untuk meraih media. Usaha anda dalam menarik mereka yang telah
8
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
mengerti isu Kesehatan Reproduksi Remaja tidak akan sama dengan usaha pada
mereka yang awam.
Membangun konstituen membutuhkan waktu dan kesabaran. Masalah anda
memperoleh satu konstituen atau seratus tidaklah penting, yang penting adalah
anda mendapatkan dukungan yang aktif.
Selain itu anda juga perlu mengidentifikasi Lawan Main anda
• apakah mereka memiliki dukungan konstituen yang lebih kuat?
• Seberapa besar mereka akan berusaha mengalahkan anda?
• Pertimbangkan kekuatan dan kelemahan mereka
Memperluas Basis Dukungan
a. Networking
Networking dan menghadapi masalah dalam koalisi dengan organisasi lain yang
focus atau memberi dukungan pada isu serupa akan membantu anda untuk:
• mengumpulkan dukungan public, dan
• meningkatkan kekuatan usaha advokasi anda
networking sebenarnya hanya merupakan membuat dan menjaga kontak dengan
individu dan organisasi lain yang berbagi dan mendukung tujuan anda dan dapat
membantu anda mencapainya. Untuk membuat networking antara lain:
• berbicara pada klub atau organisasi local
• dstribusikan informasi pada kegiatan local
• hadiri pertemuan rutin dari organisasi rekan dan simpatisan, kolega, dll
• sebarkan informasi tentang advokasi anda di tempat-tempat public dan
informasikan cara mereka membantu dan menghubungi anda
• tampilkan film, video atau slide tentang isu-isu KRR di lingkungan anda
• kirim materi pada media tertentu dan undang mereka untuk menghadiri
acara anda.
b. Membangun Koalisi
salah satu cara paling efektif melakukan networking yaitu berpartisipasi dalam
koalisi. Koalisi adalah kumpulan beberapa organisasi berpikiran serupa bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. Koalisi bias berupa permanent atau sementara,
single atau multi isu, terbatas pada konstitusi tertentu atau jelas secara geografis.
Koalisi dapat membantu:
• membangun dukungan yang berkelanjutan
• meningkatkan pengaruh usaha advokasi anda
• mengembangkan pemimpin baru untuk advokasi anda
• memperluas lingkup advokasi anda
• meningkatkan sumber daya financial dan programatik anda
9
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
4. Target individu sebagai sasaran
sebelum membawa isu anda dan mengkampanyekan pada public, anda perlu
menentukan:
• pada siapa anda ingin memberikan pesan anda ini
• bagaimana pesan anda dibentuk untuk menarik kelompok ini
• target berbeda membutuhkan strategi yang berbeda pula. Misalnya:
• untuk pembuat kebijakan public proses lobby lebih efektif,
• untuk public umum anda mungkin perlu menggunakan media, kegiatan public
dan materi tercetak sedangkan,
• untuk remajanya langsung anda perlu melakukan komunikasi, informasi dan
edukasi untuk menyampaikan pesan anda.
Dalam suatu kelompok target terdapat sub-kelompok, misalnya kelompok umur,
kelompok gender, kelompok pendapatan rendah, dll dimana akan menentukan
pertimbangan bentuk dari pesan yang akan disampaikan.
Selain menentukan target sasaran anda juga harus mengetahui mengapa anda ingin
meraih mereka. Karena mengetahui kenapa anda ingin meraih suatu target sasaran
tertentu sama pentingnya dengan mengetahui siapa target sasaran anda.
Misalnya:
Anda menentukan target sasaran anda adalah remaja, anda mungkin menggunakan
siaran radio dengan audiens remaja merupakan cara terbaik untuk meraih mereka.
Tapi anda juga harus menentukan kenapa anda ingin mencapai mereka, misalnya:
• utamanya untuk mengurangi penyebaran HIV/AIDS dan PMS
• selain itu untuk mengajak remaja untuk mendatangi youth center
• dll
5. Menentukan Isu dan Membentuk Pesan
Tidak semua orang mengerti mengapa KRR sangat penting bagi remaja, keluarga
bahkan masa depan bangsa. Oleh karenanya, untuk membangun dukungan public
anda harus mencari cara yang akan menarik perhatian mereka. Yang artinya
mengkomunikasikan isu dan pesan KRR dengan suatu cara yang secara mudah
dimengerti dan menarik bagi orang-orang yang menjadi sasaran advokasi KRR.
Saat merancang pesan advokasi KRR anda perlu:
• memikirkan siapa saja yang ingin anda raih dan membentuk pesan dan
bahasa untuk konstituensi itu. Misalnya bila ingin meraih remaja gunakan
bahasa yang menarik mereka, bila ingin meraih orang tua gunakan pesan
yang berisi dampak dari ketidaktahuan KRR pada anak mereka.
• Gunakan pengalaman-pengalaman nyata bila diperlukan. Orang lebih
mengerti dan mengingat pengalaman disbanding hanya informasi teoritis.
10
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
Gunakan dan kumpulkan pengalaman ini untuk mengilustrasikan mengapa
isu KRR penting. Misalnya ketidaktahuan mengenai isu KRR dapat
menyebabkan seorang remaja melakukan sex bebas apalagi secara tidak
aman, dan berdampak kehamilan tak diinginkan serta bahkan terjangkit PMS
atau HIV/AIDS.
• Kumpulkan fakta dan informasi tambahan untuk menguatkan isi pesan anda
• Kumpulkan kutipan atau pernyataan dari individu terkenal dan pakar
berkaitan dengan isu atau pesan advokasi KRR (dengan minta ijin publikasi)
yangdapat membuat usaha anda lebih kredibel dan lebih mendapat
perhatian.
• Maksimalkan nilai-nilai positif dan minimalkan nilai-nilai negative. Nilai positif
memposisikan KRR sebagai sebuah pilihan, untuk sehat dan hak. Sedangkan
nilai negative mengilustrasikan KRR sebagai hal untuk menghindarkan, untuk
mengontrol dampak, dsb. Hati-hati dengan penggunaan kata karena
intepretasi tiap orang berbeda-beda
• Gunakan nilai-nilai yang secara kultural sekiranya dapat diterima oleh target
sasaran. Dan konsultasikan untuk memeriksa apakah pesan anda telah tepat
dan pas.
• Respon pada individu berbeda dalam kultur tertentu bila diperlukan. Sub nilai
tertentu cenderung lebih kuat untuk beberapa kelompok daripada yang
lainnya.
• Untuk tiap hal baik yang anda advokasi-kan, pastikan mengingat apa yang
lawan anda akan katakana dan bersiap untuk meresponnya.
• Kembangkan pesan yang jelas dan sederhana. Gunakan bahasa sehari-hari
dan gambaran sederhana yang terfokus pada isu yang anda maksud. Ulangi
pesan ini pada tiap materi yang anda buat, semakin banyak diulang maka
semakin besar hal itu untuk didengar, dibaca dan diingat.
• Kemukakan poin penting lebih dulu
6. Merancang Juru Bicara
Setelah anda menentukan isu dan pesan untuk menjelaskannya, langkah
selanjutnya adalah merancang juru bicara. Tidak semua orang yang terlibat dalam
kegiatan advokasi anda boleh mengemukakannya. Anda harus memilih orang yang:
• memiliki artikulasi dan kepribadian yang baik
• mengenal isu anda dengan baik dan dalam
• mampu mengkomunikasikan pesan anda dengan sebaik dan sejelas mungkin
Orang yang telah dikenal dengan baik yang memiliki kredibilitas public, dan/atau
orang yang enerjik dan antusias pada tujuanyang sama dengan anda dan mampu
menarik orang lain melalui kepribadiannya merupakan juru bicara terbaik.
11
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
7. Pengumpulan Data
Pesan yang paling efektif muncul dari fakta, yang memiliki landasan yang solid,
mengenai isu dan kelompok anda. Mengumpulkan data substantive mengenai isu
spesifik KRR, menjadi sangat penting dalam setiap usaha melalui edukasi public
maupun media. Namun pengumpulan data yang substantive dan reliable sangatlah
mahal dan memakan waktu. Jadi mulailah mencoba untuk mengumpulkan
penelitian-penelitian sesuai isu bersangkutan yang telah ada, karena semakin
banyak fakta yang didapatkan sesuai isu anda, maka akan semakin informative dan
terpercayalah anda di mata public, pembuat kebijakan dan target sasaran anda
lainnya.
Penelitian
• review statistic dan kegiatan penelitian relevan disekeliling anda yang sudah
ada. Kunjungi perpustakaan atau universitas untuk mencari statistic terbaru
terkait isu anda dan lihat penelitian dan informasi yang tersedia di internet
• coba temui pakar pada bidang terkait yang telah melakukan penelitian tentang
isu terkait dan cari tahu apa yang mereka ketahui
• apakah mereka memiliki data atau statistic yang dapat membantu kasus anda
• dapatkah anda mengutip mereka saat membicarakan isu anda
• hubungi organisasi lain untuk melihat apakah mereka memiliki data relevan
yang dapat anda pakai (jangan lupa menyertakan sumber)
• selalu gunakan data seakurat mungkin. Jangan mencoba membuatnya lebih
dramatis dari yang sebenarnya. Bila anda menggunakan statistic secara
reliable, orang akan percaya dengan pesan anda. Bila anda merusak fakta,
orang akan cenderung untuk tidak mempercayai apapun yang anda katakana
dan membuka peluang untuk menjatuhkan anda
Survey
Survey merupakan salah satu cara mencari informasi mengenai suatu isu tertentu,
namun hati-hati dalam menggunakan hasilnya. Jangan membeberkan terlalu
berlebihan hasil yang anda kumpulkan, jujurlah tentang sample yang terlibat,
bagaimana mereka terpilih dan jumlah responden yang anda terima.
8. Penyampaian Pesan pada Publik
Melalui Media
Media mengacu pada chanel komunikasi, termasuk cetak ataupun elektronik,
misalnya internet, Koran, jurnal dan majalah, radio dan televisi. Semua ini berguna
untuk menyampaikan pesan anda pada public. Menggunakan media berguna untuk:
• menginformasikan public mengenai isu advokasi KRR
• membantu mengubah perilaku public
12
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
• mempengaruhi kebijakan pemerintah dan legislasi
• meningkatkan uang untuk aktivitas advokasi
• merekrut anggota untuk mendukung aktivitas advokasi
Untuk menyampaikan pesan anda melalui media, anda perlu merancang strategi
komunikasi, karena berbeda jenisnya maka dibutuhkan cara mengkomunikasi yang
berbeda pula. Anda juga perlu melakukan pendekatan khusus dengan media untuk
mendapatkan dukungan pada aktivitas advokasi yang sedang anda upayakan.
Selanjutnya anda perlu memilih jenis media yang akan anda jadikan alat
penyampaian, diantaranya:
• kegiatan yang mungkin diliput media
• publikasi pers
• konferensi pers
• penampilan di televisi atau radio
• wawancara televisi, radio atau media cetak
• program interactive
• website
• surat untuk editor
• editorial
• artikel di Koran atau majalah
Melalui Materi Tercetak
Menentukan cara menyampaikan pesan pada public sangat tergantung pada
beberapa factor, salah satu dan yang paling penting adalah sumber daya yang
dimiliki, baik dana maupun keahlian.
Beberapa publikasi materi tercetak yang dapatdipilih yaitu:
• Flyers
• Pamflet
• Booklet
• Newsletter
• Laporan tahunan
• Position paper
• Kartu Fakta / Fact sheets
• Canvassing
• Petisi
Melalui Internet
Teknologi internet merupakan alat yang dapat digunakan yang secara strategis
usaha menarik target sasaran secara mutakhir dan organisir. Tetapi penggunaannya
lebih efektif bila merupakan komplemen dan suplemen bukan sebagai pengganti
cara yang lebih tredisional.
Keunggulan menggunakan media internet:
13
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
• cepat
• mudah di up-date
• relative lebih murah
• cakupannnya global (worldwidwe)
• dua arah
• fleksibel dan mudah diadaptasi
Beberapa alat atau cara mempublikasi informasi advokasi melalui internet:
• Websites
• Email
• Media work On-line
• Interactive on-line program
Melalui Cara Lain yang Lebih Kreatif
Masih banyak lagi cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan pesan advokasi,
semakin kreatif dan variatif maka kemungkinan untuk menarik perhatian public lebih
besar
• Membuat acara-acara public (fun events)
• Membuat poling rutin
• Membuat focus groups
• Membuat Hotline
• dll
9. Melakukan Pendekatan pada Pembuat Kebijakan
bila anda menginginkan perubahan politis dan legislative, anda perlu mendekati
pembuat kebijakan dan me-lobby mereka untuk ikut melihat isu advokasi seperti
anda melihatnya. Prose lobby paling efektif bila anda memerlukan sesuatu yang
spesifik, misalnya informasi KRR dimasukan dalam kurikulum sekolah menengah,
keputusan pendanaan untuk youth center di tiap kelurahan, dll
untuk melakukan pendekatan pada pembuat kebijakan:
• kenali dulu system atau proses legislative itu sendiri, ‘aturan’ tertulis dan
tidak tertulis cara kerjanya
• kenali juga individu yang ingin anda dekati, karena individu berbeda memiliki
prioritas berbeda pula, presentasi anda harus disesuaikan dengan
kepentingan mereka
• posisikan diri anda sebagai sumber daya bagi pembuat kebijakan yang
menangani isu ini dengan menyediakan position paper, publikasi dan
informasi penting lain yang anda miliki mengenai isu tersebut.
• Jelaskan anda siap menyediakan data atau materi lain yang diminta
14
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
• Tetap kedepankan isu anda pada mereka sesering mungkin, jangan hanya
mendekati saat membutuhkan
• Ingat tidak ada teman atau musuh yang abadi, bias saja yang sebelumnya
menentang anda berbalik mendukung anda atau sebaliknya.
• Buat networking dengan mereka dan staf mereka terus
• Hitung jumlah pembuat kebijakan yang mendukung anda di awal, dan selama
kegiatan advokasi
Beberapa cara yang dapat anda gunakan untuk memberikan pesan advokasi pada
para pembuat kebijakan yaitu:
• menulis surat, atau lebih baik
• pertemuan pribadi
• telepon
• dan yang paling baik presentasi secara khusus
Presentasi biasanya menampilkan pakar dari kelompok anda mengemukakan isu
tersebut, data terbaru mengenainya dan yang pentingnya hal itu. Pastikan saat
presentasi anda memiliki hand-out atau publikasi yang tersedia untuk mereka,
sehingga mereka dapat membaca di waktu lain atau memberikan pada staf mereka.
Fact sheet yang bersifat singkat dan padat mengenai isu anda serta ringan dibaca
sangatlah baik digunakan saat presentasi.
10. Mendidik Kolega dan yang Lain (Konferensi & Workshop)
Selain bersifat mendidik/edukasi konferensi dan workshop secara efektif dapat
dijadikan cara untuk mempromosikan tujuan advokasi anda pada bervariasi audiens
dan kolega. Konferensi dan workshop dapat berguna untuk:
• memberi orientasi umum, konsepsi atau overview kepada orang lain
mengenai suatu subyek
• mengajar orang untuk melakukan sesuatu, misalnya advokasi legislative,
relasi media, penggalangan dana, dll
• membuat kesatuan bahasa, sikap atau pendekatan mengenai suatu isu atau
kampanye, oleh karenanya meningkatkan komunikasi dan kemampuan antar
kolega untuk menyampaikan pesan kepada public
• membawa kebersamaan dan menyediakan kesempatan untuk dukungan dan
pembelajaran yang saling menguntungkan
• menciptakan antusiasme dan kesolidan komitment sesame kolega
• memetakan aksi kunci dan aktivitas ke depan
11. Menghadapi Lawan Main
Advokasi sering menciptakan lawan, terutama pada bidang KRR. Lawan main anda
ini bekerja serajin anda untuk mengemukakan posisi mereka sebagai pihak yang
‘benar’. Lawan main mungkin secara negative menggambarkan atau mengemukakan
15
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
pada public organisasi dan aktivitas anda, bahkan pada beberapa kasus anda secara
pribadi.
Jadi sebenarnya selain 10 hal diatas, yang tidak kalah penting adalah mengenali
siapa saja yang poensial menjadi lawan main anda dalam melakukan advokasi KRR
ini. Dengan mengenali mereka anda tentunya lebih bersifat hati-hati dan awas
disbandingkan tidak mengetahui sama sekali. Lebih lanjut bahkan anda dapat
menginformasikan pada public bahwa advokasi yang anda lakukan secara aktif
ditentang, dimana usaha ini akan memberikan dampak negative pada masyarakat
serta bagaimana masyarakat dapat terlibat untuk melawan balik.
Untuk mengurangi pengaruh lawan anda:
• ambil posisi yang aman pada isu-isu besar dan controversial mulai dari awal
• bersiap untuk menghadapi pertanyaan dan kritik yang besar kemungkinan
anda peroleh. Semakin terlihat berpengetahuan dan professional, anda akan
semakin percaya diri, semakin banyak kepercayaan dan dukungan yang anda
peroleh, semakin kecil pengaruh lawan anda.
• Siapkan strategi media untuk merespon kampanye negative terhadap anda
• pertimbangkan keuntungan dan kerugian respon anda, jangan sampai anda
lebih terlihat ‘berperang’ bukan melakukan advokasi
• bila memutuskan untuk merespon, perjelas posisi dan identifikasi
ketidakakuratan yang dikemukakan lawan anda
• hindari perselisihan dan jangan pernah menyebut nama saat mengemukakan
lawan apapun provokasinya
• coba antisipasi kampanye negative dari lawan, dan ambil langkah tertentu
yang bias anda lakukan sebelum terjadi
• hadapi serangan dari masyarakat agama dengan lebih sensitive.
• Jangan secara langsung melawan atau mengkritik kelompok agama yang
menyerang anda. Pada banyak kasus, yang terbaik adalah tidak merespon
sama sekali. Justru coba dan dekati kelompok agama. Jelaskan posisi anda
dan fokuskan pada masalah dimana anda dan mereka sepakat.
• Sebarkan materi yang berisi isu advokasi anda pada organisasi lain yag
mendukung aktivitas anda
Langkah-langkah advocacy
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, advokasi merupakan kegiatan menyampaikan
pesan mengenai suatu isu tertentu, dalam hal ini isu KRR, pada orang atau
sekelompok orang dengan maksud/tujuan yang telah disiapkan. Secara skematis
proses advokasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
16
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
Skema di atas dapat dijelaskan demikian: Advokasi merupakan usaha untuk
mencapai suatu maksud/tujuan tertentu, dalam hal ini mengajak orang atau
sekelompok orang untuk berbuat sesuatu (telah ditentukan). Namun tidak semudah
itu, karena untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut serta membuat orang lain
memiliki pemikiran yang sama dengan kita perlu melalui deretan langkah kegiatan
yang dapat disebut kegiatan advokasi, yaitu:
1. Memberikan informasi mengenai isu advokasi (KRR),
• mulai dari hal yang paling umum
• sampai pada hal-hal yang bersifat spesifik mengenai isu tersebut,
• bahkan harus keluar pengaruh negatif suatu isu (yang menjadi sumber
masalah)
Pemberian informasi pada audiens advokasi dapat berbeda-beda. Misalnya untuk
advokasi pada anggota DPRD yang relatif awam mengenai KRR, mungkin perlu
diberi informasi dari yang paling umum, sedangkan bila advokasi ditujukan untuk
petugas kesehatan informasi yang umum mungkin tidak perlu terlalu tajam.
2. Memaparkan Fakta
Setelah keluar permasalahan, yaitu pengaruh negatif dari suatu isu advokasi,
perkuat argumen menggunakan fakta yang ada. Fakta dapat berupa penelitian,
data, statistik yang mampu menggambarkan keadaan eksisting secara lebih
quantitatif, sehingga audiens dapat melihat gambarannya. Fakta yang digunakan
untuk mendukung advokasi ini harus riil, reliable, dan up to date, jangan pernah
berusaha mendramatisir keadaan.
ADVOKASI
1. Memberikan
informasi
mengenai isu
advokasi
- mulai dari
umum,
sampai
- spesifik,
- serta
pengaruh
negatif
2. Memaparkan
fakta,
yaitu data,
statistic, dan
penelitian yang
menggambarkan
keadaan
pengaruh
negative eksisting
3. Mengungkap
Dampak,
yaitu akibat
yang akan
terjadi bila
keadaan
eksisting
dibiarkan tanpa
aksi
4. Apa yang harus
dilakukan,
yaitu tindakan
atau aksi yang
harus dilakukan
untuk mereduksi
hal negative yang
telah terjadi
Tujuan/Maksud
Yang diinginkan
Proses kegiatan advokasi
Usaha untuk mencapai
Sama dengan
17
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
3. Mengungkap Dampak
setelah terpapar gambaran eksisting terhadap suatu isu, ungkapkan dampak yang
mungkin terjadi bila tidak diambil tindakan atau aksi. Dampak yang mungkin terjadi
dapat saja berupa dampak Fisik, Psikis, psikologis, ekonomis, sosial, budaya bahkan
hankam, tergantung dari isu permasalahannya.
4. Apa yang harus dilakukan
Setelah terlihat bahwa ada keharusan, kemukakan alternatif tindakan dan aksi yang
dapat dilakukan untuk mereduksi atau mengeliminir degala dampak yang mungkin
terjadi. Pada dasarnya Apa yang harus dilakukan merupakan maksud/tujuan dari
sebuah proses advokasi.
Pengetahuan, Ketrampilan, Etika dalam Melakukan
Advocacy
> Keberagaman remaja harus diperhatikan ketika merencanakan program. Selama
ini kebanyakan program cenderung menyeragamkan identitas dan pengamalam
remaja. Program-program ini harus disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan yang khas dari setiap kelompok/kategori remaja berdasarkan :
• Usia
• Gender
• Status Pernikahan
• Status Sekolah/Pendidikan
• Tempat / Lingkungan Tinggal
• Keberadaan Orang Tua
• Status Migrasi
> Kadang-kadang ditemukan perbedaan menyolok antara tingkat kerentanan,
kebutuhan dan kemampuan/potensi remaja. Sebagai contoh: pusat-pusat
kegiatan remaja ternyata lebih tepat untuk menjangkau remaja luar sekolah usia
15-19. Di berbagai tempat dan budaya, mobilitas perempuan, pendidikan, dan
kepercayaan diri remaja perempuan berkembang berbeda dengan laki-laki.
> Monitoring dan evaluation harus dipikirkan di tahap perencanaan program
(penelitian, pengamatan, pendokumentasian)!
> Perencanaan program harus memperhatikan peluang-peluang sosial ekonomi
yang berubah. Bila sebelumnya program-proram remaja diarahkan pada aspek
informasi dan kesehatan saja, mungkin perlu dilihat aspek-aspek lain dalam
perncanaan program. Untuk itu perlu kerjasama dengan berbagai sektor lain
selain sektor kesehatan, misalnya dengan lembaga-lembaga yang ahli di bidang
mobilisasi masyarakat, pengembangan keterampilan-keterampilan untuk hidup,
dll.
18
Teknik Advokasi KRR
Multimedia Materi KRR
> Program keterampilan hidup (life-skills dan vocational skills) memungkinkan
remaja memperoleh standar hidup yang lebih baik, lebih termotivasi, mencapai
mobilitas yang lebih tinggi sambil mengurangi perilaku berisiko akibat
kerentanan sosial dan ekonomi.Pendekatan keterampilan hidup ini
menghubungkan aspek ekonomis (menabung, meningkatkan penghasilan, usaha
produktif, dll) dan non-ekonomis (sosial, kesehatan, dll) dari kehidupan remaja.
Contoh Hasil Advocacy
Di Belanda, pendidikan seks adalah universal, informasi tersebar luas, dan
pelayanan tersedia karena dilihat sebagai hak asasi. Remaja memulai aktivitas
seksualnya tidak terlalu dini, lebih sedikit mempunyai pasangan dan jauh lebih siap
menghadapi seks dibandingkan remaja di Amerika. Hal ini dibuktikan dengan
rendahnya angka KTD, aborsi, dan penularan IMS.